Jumat, 03 April 2009

CINTA GADIS

Akhir tahun adalah waktu yang tak kan pernah dilupakan Gadis, ya sebut saja Gadis. Seorang remaja tiada hari tanpa keceriaan. Kebahagiaan, senyuman serta canda selalu mengisi kesehariannya. Berkumpul dengan teman – teman adalah hal menyenangkan dan jelas tidak membosankan. Pastinya bersama teman mengasyikkan. Bersenda gurau, yang tidak ketinggalan dalam setiap topik pembicaraan tidak lain tidak bukan ya cowok!!!!

Gadis awalnya seorang cewek yang polos, lugu, dan pastinya bisa ditebak kalau gadis tidak pernah yang namanya jatuh cinta. Cinta itu bagiku suatu hal yang menakutkan. Lucu ya???Cinta bagi aku seorang gadis menakutkan, takut kalau pacaran, apalagi ketahuan orang tua. Bisa gimana gitu..............Padahal orang tuaku tidak pernah melarang. Sungguh aku gadis yang aneh..................

Tapi tetap saja aku adalah gadis seperti gadis – gadis lainnya yang pernah dengan seseorang. Sampai aku sendiri merasa ada yang berubah dari diriku. Aku lebih percaya diri dari sebelumnya. Itu semua karena peran teman ku yang bisa membuatku untuk mau menunjukkan kelebihanku.

Hari minggu, teman ku berkunjung kerumahku, jika ada hari libur ya ngumpul meskipun tidak semua teman – temanku bisa berkumpul bersamaan, maklum saja orang penting jadi sibuk terus.........Yang kerumah ku itu adalah dua orang sahabat ku yang berbeda karakter, ya sebut saja Bulan dan Nuri, mereka adalah teman sekelas Gadis saat duduk dikelas satu SMA. Entah kenapa waktu itu aku ingin menceritakan kebahagiaanku................
“Lan, Ri ada yang ingin aku ceritakan neh???”
“Apaan??Jangan – jangan lagi falling in love ya???”Desak mereka padaku.
“Apaan seh kalian, belum aku cerita udah sok tau gitu.”Ujarku.
“Jadi apaan?? Cerita dong, kita siap kok jadi pendengar setia.”Kata nuri.
“Ya secara kita pendengar setia radio’………..’(Ups disensor karena bukan sponsor he…ee?)FM.”Sambung Bulan.
“Anu............Itu..........”Ucapku ragu.
“Anunya siapa???Duh ternyata dirimu Gadis, tidak pernah ku sangka hobinya mengadakan penelitian juga ya???”Canda Bulan
“Apa???Yang benar Gadis........Kamu???”Menatap curiga
“Aduh kalian ini, positive thinking dong???”Bantahku
“Abis kamu tu Dis, ngomongnya anu...........Anu jadi ya kirain apaan gitu??”Jelas Bulan
“Kalian itu yang tidak sabaran, aku belum ngomong apa – apa, kalian udah pada heboh apalagi kalau udah tahu ceritaku”.
“Ceritain deh Dis!!!”Desak Nuri
“Gini, aku lagi naksir dengan seseorang...........”Ujar ku malu – malu
“Jadi apa bedanya yang kita bilang tadi???Sama aja kan.......By the way siapa yang kamu taksir???”Tanya Bulan
“Kakak kelas kita, anak IPA 4, kalau tidak salah namanya Ananda..Abis dia ganteng banget seh!!!!Cerita Gadis
“Anaknya yang mana Dis, besok tunjukin ya orangnya???”Nuri
“Kalau gitu sama dong dengan aku!!!”Potong Bulan
“Maksud kamu apaan Lan??”Tanya Nuri
Langsung dipotong Gadis”Jangan bilang kalau kamu lagi naksir seseorang Lan??”
“Memangnya kenapa kalau iya??”Goda Bulan
“Apa Lan? Kan kamu udah punya pacar, mau dikemanain pacarmu itu, kalau ketahuan gimana??Sambung Nuri
“Duh Ri kamu tu nyerocos aja, biar Bulan cerita dulu........Baru deh entar kamu komentar”Jelas ku
“Iya........Ya...........”Nuri dengan wajah kesal
“Kalian dengar ya baik – baik, aku lagi naksir dengan kakak kelas juga. Dia anak IPS 2, orangnya manis deh!!!Tapi sayang aku tidak tahu siapa namanya dan pastinya aku belum kenalan sama dia”Cerita Bulan.
Dengan nada yang lembut Nuri langsung berujar”Sekarang apa boleh aku berkomentar??”Sambil memandang kearah Gadis dengan maksud agar dia tidak dimarahi Gadis lagi.
“Ya..............,memangnya kamu mau beri komentar apaan seh???”Sambung ku
“Sebenarnya bukan komentar seh........Tapi pengen cerita juga!! Memang kalian aja yang naksir sama anak sekolahan kita, aku juga!”Nuri memulai cerita
“Gini kalian jangan bersuara dulu ya!Biar aku mulai cerita.........Ceritanya lumayan panjang seh tapi supaya tidak memakan durasi yang lama jadi aku persingkat deh..........Ok??”Celoteh Nuri
“Katanya mau mempersingkat durasi tapi ceritanya belum juga dimulai, masih panjang kata pengantarnya ya mbak??”Gurau ku
“Ya deh!!Dengar ya.............Tapi jangan banyak komentar, kalian dengarin aja!”Tegasnya
“Ya udah mulai aja deh ceritanya!!”Lanjut Bulan
“Aku lagi naksir dengan adik kelas kita, aku suka sama dia karena dia mengingatkan ku pada mantanku dulu, my first love........”Ceritanya
“Apa adik kelas???Jadi ceritanya bronis neh??!”candaku
“Bronis?Aku memang suka seh ma bronis tapi kayaknya topik kita kan bukan masalah kue Dis”Jelas Nuri
“Haaa.......aa.......Duh Nuri siapa lagi yang ngebahas masalah kue??Maksud ku itu Berondong Manis gitu loh!!!Lola deh kamu neh!Jawabku tersenyum
“Ooo......Gitu ya, kirain kue bronis!Terus Lola siapa?Temanku kayaknya tidak ada yang namanya Lola, anak sekolahan kita ya?Pasti anak baru pindahan. Memangnya kamu udah kenalan ma si Lola itu Dis??Tanya Nuri
”Stop Nuri!!!Kamu ini pintar – pintar tapi tidak nyambung, maksud ku itu Lola adalah loading lama, udah jelas?”Potong Gadis
“Kamu seh pakai singkat – singkatan jadi mana aku tahu!!”Jawab Nuri kesel
“Makanya gaul dikit dong!!!”Gadis
“Udah – udah kita kembali kepembicaraan awal, kalau gitu kita harus mencari tahu tentang cowok – cowok yang kita sukai itu, supaya kita tidak penasaran, setuju??”Tanya Bulan
“Tunggu dulu Lan.............”Sambungku “Kamu kan udah punya cowok!Entar kalau ketahuan gimana?Bisa bahaya!!!”
“Ya lan, entar cowok kamu nyanyi lagunya Matta..........Woo.......Ow kamu ketahuan pacaran lagi........”(Nuri mulai nyanyi)
“Udah Ri, konsernya cukup!Jangan diterusin lagi nyanyinya. Entar malah datang orang se-RT demo dirumahku karena suara kamu itu”Canda Gadis
“Kalian ini becanda terus, tapi kalian tenang aja, selama diantara kita tidak ada yang ngadu sama dia, semuanya pasti baik – baik aja. Karena aku mulai bosan dengan cowokku itu!”Cerita Bulan


Senin, dipagi seperti biasanya kegiatan upacara tidak pernah dilupakan.........”Duh rasanya membosankan” Itulah kalimat yang setiap minggu pertama awal sekolah yang sering diucapkan murid – murid disekolahan itu. Tidak munafik kadang hal itu memang menjenuhkan, apalagi terik matahari dengan bahagianya menatap kami saat proses kegiatan upacara hari senin berlangsung. Terkadang ada sebagian murid yang tidak sanggup untuk membalas tatapan sang dewa penerang jagad raya ini langsung terlunglai kaku tak berdaya dan jatuh begitu saja.

Namun suasana dipagi itu dinikmati Gadis, Dewi, Julie dengan ceria. Oh ya........Gadis juga mempunyai teman dekat bernama Dewi dan Julie selain Bulan dan Nuri. Sebenarnya ada juga teman lainnya selain mereka. Karena mereka semua dekat dan selalu ngumpul bersama sejak kelas satu. Dan yang sekelas dengan Gadis adalah Dewi dan Julie....Biasanya saat upacara berlangsung untuk menghindari kejenuhan, aku, Dewi dan Julie cerita – cerita, pokoknya apa saja diceritakan dan karena kebetulan aku mempunyai bahan untuk diceritakan, ya cerita yang aku ceritakan sama Bulan dan Nuri. Kan kemarin mereka tidak ada saat aku mengisahkan semuanya. Biasa lagi kasmaran jadi maunya diceritain aja meskipun diulang terus menerus tapi bagiku tidak membosankan.

Jatuh cinta memang sejuta rasanya...........Malu jika berdekatan dengan dia padahal dia tidak mengenaliku. Kata orang seh suka kegeeran sendiri. Ya namanya jatuh cinta saat bertemu dengan dia dan bisa melihat dia...........Duh, rasanya bahagia sekali. Dunia ini rasanya ditumbuhi berjuta –juta bunga indah dan wangi yang sedang bermekaran.
Hari kian hari telah berlalu, tapi rasa yang aku rasakan tidak terbalas, sakit seh tapi aku harus tetap tersenyum. Ternyata dia yang ku taksir telah dimiliki oleh orang lain. Akhirnya aku berhenti untuk berharap yang tak pasti dan yang tak mungkin aku dapatkan. Tapi aku tak lelah untuk mencari jawaban siapa orang yang aku cintai sebenarnya.

Akhirnya aku dikenalkan dengan seorang cowok, kakak kelasku, dia adalah teman Bulan. Awalnya aku hanya sekedar iseng tapi ternyata seiring berjalannya waktu perkenalan itu, dia.........Kasha panggilannya, mulai semakin dekat dan entah kapan waktunya, saat itu dia mengungkap perasaannya. Memang aneh disaat aku berhenti untuk berharap disaat itu dia menginginkan aku menjadi kekasihnya. Aku memang kaku karena wajar aku baru pertama kali mengalami hal demikian. Tapi yang lucunya saat dia menembakku........

Malam itu, dikeramaian kota disela – sela berlangsungnya acara dipusat kota. Kasha menampakkan wajahnya dihadapanku. Jelas saja karena sebelumnya kami telah janjian untuk ketemuan tapi tanpa aku pernah tahu maksudnya untuk bertemu ku ditempat itu.

Malam tetap berlarut dan jejak – jejak kaki orang yang melewati ditempat itu semakin terdengar jelas. Dan saat itu seluruh orang dari berbagai penjuru kelihatan tidak ingin ketinggalan kesempatan untuk menikmati malam itu.

Di dekat sebuah kolom kecil aku dan Kasha duduk disana sambil melihat suasana disekeliling kami yang pada malam itu memang sangat ramai. Aku tak tahu harus bagaimana memulai pembicaraan, kaku............Ya kaku, entah kenapa semula mulut ini hendak berceloteh tapi dihadapan dia, semuanya menjadi beku...............

Dalam hatiku berkata”Oh tuhan..........Apa yang harus aku katakan?” Suasana yang ramai menjadi seolah – olah hanya aku dan dia saja yang ada ditempat itu. Dan akhirnya..........
Kasha”Bagaimana dengan sekolahnya tadi??”Memulai pembicaraan
”Duh, apa tidak ada pertanyaan lain?Kaku banget seh!”Kata ku dalam hati
(Tapi tetap saja aku harus menjawabnya)”Baik – baik aja”Jawab ku singkat
“Ramai banget ya malam ini??”Sambung Kasha
“Ya...........Namanya juga ada acara jadi ya ramailah”Jawab ku dengan jutek
“Oh ya..............Ngomong – ngomong kakak(sebutan ku kepada Kasha) ngajak Gadis ketemuan disini sebenarnya ada keperluan apa?”Tanya ku to the point
“Sebenarnya ada yang mau kakak bilang, dari kemarin seh tapi tidak jadi dan sekarang mau kakak bicarakan nya karena kemarin itu kakak belum berani untuk mengatakannya”Jelasnya
“Aduh..........Sebenarnya kakak ini mau bicarakan sesuatu atau menerangkan seh!!Kayak guru aja!”Gerutuku dalam hati
“Bilang aja kak! Dengan Gadis tidak perlu sungkan – sungkan”Jawabku gurau
“Kakak sebenarnya sayang dan cinta sama Gadis!Jadi apa Gadis mau jadi pacar kakak, kakak perlu jawabannya sekarang??”Ungkapnya
“Apa??Gimana ya kak???”Jawab ku bingung

Ya jelas saja aku bingung dan terkejut, pertanyaannya terkesan agak maksa. Masa dia hanya mengungkapkan dia cinta sama aku? Garing banget deh!!!!!!!!!Berpikir dan terus aku berpikir, karena aku tak tahu harus menjawab apa. Apalagi ini pertama kali bagi, ada seseorang yang langsung mengatakan cintanya tanpa ada kata – kata lain. Oh................Tuhan kenapa dia menembakku ditempat seperti ini?Dikeramaian orang, yang membuatku tak sanggup untuk berpikir dengan tenang. Tapi ahirnya aku jawab juga walaupun aku tak pernah tahu apa jawaban ku ini adalah benar – benar dari hati ku yang paling dalam atau apa karena desakan dan situasinya yang begitu ramai sehingga membuat hati ku tak bisa untuk berkata.
“Jawab dong Gadis??Kok malah diam”Desak Kasha
“Gimana ya kak?Tapi ya deh kak, Gadis mau jadi pacar kakak!”Jawabku ragu
“Benar????”Tanyanya
“Ya.................(Sambil menganggukkan kepala)”Gadis
“Terima kasih ya Dis??”Kasha

Larutnya malam mengharuskan ku beranjak dari tempat itu dan kembali kerumah secepatnya. Didalam perjalanan pulang aku tetap berpikir dan tak menyangka bahwa aku sekarang sudah punya pacar!Tapi kenapa ya aku merasa tidak percaya dengan semua hal ini. Dikamar dan waktu sudah menunjukkan bahwa ini sudah tengah malam tapi entah mengapa aku tak seperti biasanya, mataku ini rasanya enggan untuk memejam. Apa karena aku bahagia karena aku telah menanggalkan status jombloku selama ini atau aku menyesal??Dan lagi..............Lagi aku ragu dengan semua ini tapi yang jelas aku harus mencoba untuk menjalani semua ini karena inilah yang telah aku ambil meskipun aku tak tahu apa aku mencintainya.

Malam itu telah berlalu, dan Kasha adalah pacarku. Teman – temanku bahagia mendengar hal itu tanpa mereka tahu bahwa hatiku saja masih bingung dan ragu. Ya sudah lah biar saja hanya aku yang simpan saja rasa ini. Kali aja aku bisa benar – benar bahagia sama Kasha. Dan kayaknya Nuri bukan saja bahagia karena aku tapi karena dia juga udah jadian sama adik kelas yang ditaksirnya itu. Duh...............Rasanya bahagia menjadi Nuri bisa bersama orang yang memang dia sukai. Bukan berarti aku tidak menyukai Kasha seh tapi masalah perasaan, kayaknya dia bukan soulmate aku yang sampai detik ini aku cari.

Menjalani hubungan dengan Kasha bagiku membosankan, tidak pernah berkesan dihati ku, entahlah................Apa yang terjadi pada diriku!!Dia begitu cuek dan tidak peduli dengan apa yang ada disekitar aku serta apa yang aku inginkan. Dia tidak pernah ada disaat aku membutuhkannya. Aku merasa punya cowok atau tidak sama saja!Aku juga tetap sendiri disaat aku membytuhkan seseorang yang mengerti aku. Hingga masalah itu datang!!

Dia memang tidak peduli lagi sama aku, untuk menyelesaikan masalah pun tidak ada keinginan itu pada dirinya. Sekian lama aku meminta agar dia bisa datang kerumahku untuk menyelesaikan semuanya. Tapi dia tidak pernah muncul!!Sakit sekali rasanya..........................!!!!!Aku bingung, hanya Dewi lah, teman paling dekat dan mengerti aku menjadi tempat curahan hatiku.

Entah kenapa walaupun aku sakit hati dengan sikapnya Kasha tapi aku tak begitu memepermasalahkannya, karena aku masih tetap ceria seperti biasanya mungkin aku memang belum bisa dengan tulus menyayanginya karena banyak hal menjanggal dihatiku dan yang paling membuat aku tidak nyaman menjalani hubungan ini selain dia tidak peduli dengan aku yaitu orang tua, orang tuaku tidak suka aku pacaran dengan Kasha, aku tidak tahu alasannya kenapa tapi aku yakin orang tua ku tahu kalau aku tidak bahagia bersama Kasha. Oh ya saat itu aku sudah menduduki bangku kelas tiga SMA.

Disaat aku merasa sendiri dan Kasha sudah tidak aku pedulikan lagi, ya mau dia ngapain kek.........Terserah!!Karena aku sudah bosan dan benar – benar jenuh!Tanpa aku sadari dan tanpa aku pernah tahu maksudnya. Seorang pria yang memang sudah kukenali sejak SMP dulu hadir mengisi hari – hariku, dia selalu ada untuk aku.

Akhirnya kedekatan itu terus berlanjut meskipun status aku masih menjadi pacarnya Kasha tapi digantung gitu..........!Ya sebut saja cowok yang bisa membuat aku bahagia lagi itu adalah Evan. Dia teman satu sekolahan juga tapi beda kelas. Dia teman ku sejak dari SMP. Kami sekelas selama Tiga tahun. Jujur aku memang dulu pernah menyukai dia tapi karena dulu masih SMP, takut namanya jatuh cinta.

Dan entah kapan rasa itu datang aku tak pernah tahu,ya aku baru merasakan sesuatu yang beda dalam hatiku ini. Aku takut kehilangannya mungkin ini yang dinamakan cinta. Cinta yang membuat aku bahagia sekali...................!Tapi deg – degan bila bertemu, pokoknya campur aduk deh rasanya. Aku mulai bisa menyayangi dia. Aku merasakan kenyamanan saat bersama Evan yang tidak kurasakan saat bersama kasha!Aku tak mengerti kenapa itu bisa terjadi. Kadang aku berpikir apa ini jawaban yang telah lama aku nantikan dan terus mencarinya.........

Kebahagiaan itu membuat aku melupakan sejenak masalah yang terjadi pada diriku, masalah ku dengan Kasha! Apa aku telah menduakan Kasha dengan sikapku seperti ini???Apa aku salah mencari kebahagiaan aku yang sebenarnya??Pertanyaan itu terus menghantui diriku!Tapi Evan lah yang bisa mengerti aku dan bisa membuatku bahagia. Entah kenapa rasa sakit ini hilang begitu saja saat bersama Evan. Evan memang telah membuatku hidup!Aku menemukan jiwaku pada dirinya.

Malam yang tak pernah kuduga sebelumnya, dimalam yang indah Evan hadir menemani saat aku membutuhkan seseorang yang bisa menjadi tempat segala gundah dihatiku, aku bahagia pada saat itu.................Tapi dia hadir dihadapan aku dan Evan, ya siapa lagi kalau bukan Kasha. Yang sekian lama kuharap kehadirannya kini hadir disaat harapan itu telah hilang. Aku sangat kaget bahkan aku tak tahu harus bersikap bagaimana!Malam itu bagi ku seperti petir yang tiba – tiba menyambarku. Diberanda rumahku, saat aku dan Evan sedang asyik nogbrol....................
Kasha ”Malam Dis........................”(Sapanya)
“Eh kakak..........................”jawabku kaku
Tiba – tiba Evan langsung memotong pembicaraan”Oh ya Dis, aku pamit ya!Teman – teman pada nunggu, udah janjian tadi!”Alasan Evan.
“Ya udah deh kalau gitu!Kirim salam aja ya sama teman –teman!!Jelasku,sebenarnya itu adalah alasan aku saja, padahal aku sama sekali tidak kenal dan pernah tahu siapa teman yang dimaksud Evan, ya maklum saja situasi aku saat itu memang bagai buah simala kama, serba salah!!!

Evan pun sudah pergi dan menghilang dihadapanku, disaat ini lah aku tak tahu harus menjawab apa jika dia menanyakan tentang kehadiran Evan. Oh..........................Tuhan aku harus bagaimana??Dan Kasha pun mulai pembicaraan, yang malam itu yang tadinya indah kini menjadi begitu beku dan menegangkan bagiku.
Kasha”Siapa tadi??!!!”Tanyanya sinis
“Oo...............Itu Evan, teman sekolah!”Jawabku singkat
“Teman sekolah ya!”Balasnya
“Ya teman sekolah, tadi dia mau ketempat temannya tapi mampir sebentar kesini, ya biasalah cerita –cerita gitu!!Jelasku

Aku tak tahu apa penjelasan aku itu bisa diterima olehnya, karena aku sendiri ragu dengan jawabanku itu. Aku hanya ingin dia tidak menyalahkan ku. Sungguh malam itu aku tidak bisa berpikir dan berbicara. Diam.................Dan hanya diam sejuta bahasa!Aku hanya mendengarkan setiap kalimat yang keluar dari mulutnya. Dalam hatiku berkata bahwa dia sama sekali tidak ada rasa bersalahnya dengan apa yang telah dia perlakukan ada diriku. Aku kecewa sekali!!!Apalagi dugaan awalku benar yaitu dia menyalahkan aku dan mengatakan aku yang tak bisa mengertinya!Saat itu posisi aku memang disudutkan terus sehingga membuatku jengkel dan hati ini yang awalnya bisa mencair kini telah membeku.

Dia membawa orang tuaku dalam masalah ini, malah dia sepertinya juga menyalahkan orang tuaku. Betapa memuncaknya kemarahanku ini!!Dia berbicara seolah – olah dia lah yang paling benar. Baru kusadari ternyata watak aslinya seperti ini. Mau menang sendiri!!

Akhirnya hubungan yang kian membeku ini berakhir dan selesai sampai malam itu juga. Tidak ada sedikit pun penyesalan dan kesedihan pada diriku. Aku sendiri juga heran kenapa aku seperti ini! Bahkan aku merasa lega dan bahagia, mungkin karena kehadiran Evan dalam hidupku. Entahlah begitu aneh yang aku rasakan.

Kebahagiaan pun memunjak saat malam itu, malam minggu yang sangat membahagiakan. Malam itu Evan datang kerumahku setelah seminggu aku putus dari Kasha. Memang agak nekat sech karena pada saat itu aku kan baru saja putus, ya ada rasa khawatir ntar malah dibilang aku yang telah menduakan Kasha. Tapi memang iya sech!!Aku mau melakukan itu karena aku mulai merasakan getaran cinta itu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya saat bersama Kasha. Mungkin memang ini yang dinamakan dengan cinta yang tak pernah ku mengerti!

Cinta itu datang dengan sendirinya yang tak pernah ku duga sebelumnya jika aku akan seperti ini. Didekatnya aku merasakan kenyamanan dan kebahagiaan yang kuimpikan selama ini. Sehingga aku takut jika mesti kehilangan dia.

Dimalam yang tak pernah ku duga, dia datang kerumahku untuk mengatakan sesuatu yang ku kira dia begitu nekat. Dia datang untuk mengatakan segala perasaannya. Jujur aku merasakan suatu perasaan yang sulit untuk aku jelaskan tapi yang setahu ku, aku bahagia.

Setelah peristiwa malam itu, aku sadar bahwa aku memepunyai perasaan yang beda terhadapnya, dan itu mungkin adalah cinta. Seminggu setelah dia menanti sebuah jawaban dari aku akhirnya dia mendapatkan jawaban itu. Aku menerima Evan di hatiku.

Kebahagiaan yang sulit untuk aku jabarkan. Tidak pernah aku merasakan perasaan yang seperti ini, hingga aku tak mau untuk kehilangannya. Evan sudah sangat berarti dalam hidupku. Dia adalah seseorang yang bisa saling berbagi. Dia bisa tahu apa yang sedang aku rasakan. Apakah ini yang dinamakan soulmate???

Bulan demi bulan kami lalui hubungan ini tanpa ada penghalang dan rintangan yang berarti. Tidak pernah ada tangisan..................Tapi entah kenapa perpisahan itu semakin hari semakin dekat. Dia akan pergi meninggalkan aku ketempat yang jauh. Dan hari yang sangat ku takutkan itu akhirnya tiba, sebelum dia pergi, malamnya kami meluangkan waktu berdua sebagai malam terakhir. Malam yang sangat menyedihkan bagiku, malam yang penuh hujan air mata. Sang kekasih pujaan hatiku akan pergi dan entah kapan dia akan kembali.

Dan pagi minggu adalah hari terakhir dia menatap ku................Dan setelah itu dia tidak pernah terlihat oleh ku. Oh..............Tuhan kenapa begitu sakit yang kurasakan??? Namun inilah yang harus ku jalani tanpa kehadiran Evan disampingku lagi. Semuanya berakhir dengan kesedihan yang tak pernah ku tahu sampai kapan akan berakhir atau apa aku kan menemukan kebahagiaan itu lagi tapi mungkin bukan bersama Evan. Karena aku tahu menjalani hubungan jarak jauh ini adalah hal yang terberat. Apa lagi kami harus menjalani kehidupan kami masing – masing yang masih panjang.

Tapi satu hal yang selalu ku ingat kata – katanya bahwa “ Jika takdir yang memisahkan kita, takdir itu pula lah yang mempertemukan dan menyatukan kita kembali. Yakin lah itu karena hanya keyakinan lah yang harus kita tanam”.

Aku hanya bisa berharap tapi yang menentukan semuanya adalah yang Di Atas. Sesuatu yang bisa ku ambil dari kisah ini adalah bahwa Tidak Ada di Dunia ini yang Abadi.

0 komentar: